instrumen hemositometer
MAKALAH INSTRUMEN
HEMOSITOMETER

DISUSUN OLEH:
ERINA
MA’RIFATUL KHASANAH (B1R18006)
D-III ANALIS KESEHATAN
HUTAMA ABDI HUSADA
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha yang telah
memberikan rahmat dan kasih karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah teori yang
memberikan kami kesempatan
untuk melaksanakan tugas makalah Instrumentasi dengan materi Hemositometer dengan
baik.
Kami sadar
dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab
itu, kami mengharapkan
saran yang membangun agar dapat menjadi acuan dalam penyusunan makalah yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. kami mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih
Tulungagung, 28 November
2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KataPengantar………........................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
BAB I: Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................ 2
BAB II : Pembahasan
2.1 Pengertian Hemositometer..................................................................... 3
2.2 Prinsip Kerja Hemositometer................................................................. 5
2.3 Prosedur Kerja Hemositometer.............................................................. 5
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Hemositometer.......................................... 7
BAB III : Penutup
3.1Kesimpulan............................................................................................. 8
3.2 Saran dan Kritik……............................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAAN
1.1 Latar
belakang
Hemocytometer adalah
perangkat yang awalnya dirancang untuk perhitungan sel darah. Hemacytometer
biasa juga disebut suatu alat yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan
sel secara cepat dan dapat digunakan untuk konsentrasi sel yang rendah.
Hemacytometer adalah
metode perhitungan secara mikroskopis. Ruang hitung terdiri dari 9 kotak besar
dengan luas 1 mm². Satu kotak besar di tengah, dibagi menjadi 25 kotak sedang
dengan panjang 0,05 mm. Satu kotak sedang dibagi lagi menjadi 16 kotak kecil.
Dengan demikian satu kotak besar tersebut berisi 400 kotak kecil. Tebal dari
ruang hitung ini adalah 0,1 mm. Sel bakteri yang tersuspensi akan memenuhi
volume ruang hitung tersebut sehingga jumlah bakteri per satuan volume dapat
diketahui (Mikapin, 2012).
Hemacytometer ini di
temukan oleh Louis-Charles Malassez dan terdiri dari sebuah slide mikroskop
kaca tebal dengan lekungan persegi panjang yang menciptakan sebuah kamar.
Ruangan ini di ukir dengan laser-grid tergores garis tegak lurus. Peranglat ini
dibuat dengan hati-hati sehingga daerah yang dibatasi oleh garis diketahui dan
kedalaman ruangan ini juga dikenal. Hemacytometer sering digunakan untuk
menghitung sel-sel darah, organel dalam sel, sel-sel darah dalam cairan tulang
punggung ke otak setelah melakukan tusukan tumbal, atau jenis sel lain di
suspensi.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud
Hemocytometer?
2. Bagaimana prinsip
Hemocytometer?
3. Bagaimana cara menghitung
jumlah sel leukosit,trombosit,dan eritrosit?
4. Apa keuntungan dan kerugian
menggunakan Hemocytometer?
1.3 Tujuan
Penulisan
a. Tujuan umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini untuk
melengkapi tugas dari mata kuliah Instrumentasi.
b. Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian Hemocytometer.
2. Agar mahasiswa mengetahui fungsi
Hemocytometer.
3. Agar mahasiswa mengetahui keuntungan dan keruugian
Hemocytometer.
4. Agar mahasiswa mengetahui cara menggunakan Hemocytometer
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hemositometer
Hemocytometer
adalah Alat ini digunakan untuk menghitung jumlah sel darah, leukosit,
trombosit, dan eritrosit. yang terdiri dari beberapa alat yaitu: kamar hitung
dan dua macam pipet yaitu pipet thoma erytrosit dan pipet thoma lekosit.

1. Kamar hitung
Kamar hitung yang
sebaiknya dipakai adalah yang mempunyai garis bagi.Luas dari pada seluruh yang
dibagi ialah 9mm2 dan dibagi menjadi 9 bidang besar yang
luasnya masing-masing 1mm2. Bidang besar dibagi lagi menjadi 16
bidang sedang yang luasnya masing-masing ¼ x ¼ mm2 .bidang yang
di tengah dibagi lagi menjadi 25 bidang dan tiap bidang dibagi menjadi 16
bidang kecil, jadi seluruh bidang kecil jumlahnya 400 buah, yang masing-masing
luasnya 1/20 1/20 mm2.
Tinggi kamar hitung
yaitu jarak antara permukaan yang bergaris-garis dan kaca penutup yang
terpasang adalah 1/10 mm. volum dalam kamar hitung dapat dirinci sebagai berikut
:
· 1
bidangkecil =1/20 x
1/20 x 1/10 = 1/4000 mm3
· 1
bidangsedang =1/4 x1/4 x
1/10 = 1/160 mm3
· 1
bidangbesar = 1 x 1 x
1/10 =1/10
mm3
· Seluruhbidang
yang dibagi = 3 x 3 x
1/10 =9/10 mm3
![]() |
|||
![]() |
|||
Prosedur Mengisi Kamar Hitung :
v Mengisi
kamar hitung
v Letakkan
kamar hitung yang telah benar-benar bersih dengan kaca penutup yang terpasang
mendatar di atas meja.
v homogenkan
pipet yang berisi tadi selama 3 menit terus-menerus (jangan sampai ada cairan
yang terbuang dari pipet saat dihomogenkan)
v Buang
semua cairan yang ada pada batang kapiler pipet (3-4 tetes) dan kemudian
sentuhkan ujung pipet (sudut 30º) dengan menyinggungkan pinggir kaca penutup
pada kamar hitung. Biarkan kamar hitung tersebut berisi cairan perlahan-lahan
dengan gaya kapilaritasnya sendiri.
v Biarkan
kamar hitung yang telah berisi tersebut selama 2-3 menit agar leukosit-leukosit
mengendap. Jika tidak akan dihitung segera, simpan kamar hitung tersebut dalam
cawan petri tertutup yang berisi kapas basah.
1. Pipet
thoma leukosit
Pipet thoma leukosit :
berfungsi sebagai untuk mengencerkan darah dalam pemeriksaan jumlah leukosit
dan eosinofil
Ciri-ciri pipet:
a. Skala
dari 0.5 ; 1 ; dan 11
b. Didalamnya
terdapat bola kaca berwarna putih dan berguna untuk mencampurkan darah dengan
reagen yang digunakan, pada batang kapiler terdapat garis-garis yang menandakan
jumlah volume (0,5 : 1 ; 11 ) angka-angka ini menunjukkan jumlah pengenceran
atau perbandngan volume.
c. Pengenceran
darah yang dilakukan dengan menggunakan pipet ini yaitu 20x untuk hitung
leukosit dan 10x untuk hitung eosinofil.
2. Pipet
thoma eritrosit
Pipet thoma eritrosit
: berfungsi untuk mengencerkan darah dalam
pemeriksaan jumlah eritrosit yang terdiri dari sebuah pipa kapiler
yang bergaris bagi dan membesar pada salah satu ujung menjadi bola.
![]() |
Ciri –ciri pipet :
a. Skala
dari 0,5 ; 1 ; 101
b. Didalamnya
terdapat bola kaca berwarna merah.
c. Pengenceran
darah yang dilakukan dengan menggunakan alat ini yaitu 200 kali untuk eritrosit
maupun trombosit.
Yang terpenting dalam
menentukan jumlah sel ialah pengencerannya bukan garis-garis yang terdapat di pipet
tersebut.
2.2 Prinsip Kerja Hemasitometer
Penghitungan konsentrasi sel pada
hemasitometer didasarkan pada volume di bawah kaca penutup. Satu kotak besar (W
dalam Gambar I.4) memiliki volume 0,0001 ml (panjang x lebar x tinggi = 0,1 cm
x 0,1 cm x 0,01 cm = 0,0001 cm3 = 0,0001 ml).
Hemasitometer
diisi oleh gaya kapiler. Satu tetes dari larutan campuran sel yang terlarut
dengan baik dipipet pada ujung tepi dari hemasitometer dan kemudian perlahan-lahan
dibuang kelebihannya supaya cairan tertarik masuk ke dalam ruang oleh gaya
kapiler.
2.3 Prosedur kerja menghitung jumlah sel leukosit,eritrosit,dan
trombosit
1. Pemeriksaan Hitung
Jumlah Leukosit (sel darah putih)
a. Prinsip
kerja :
Darah di encerkan
dengan lar. Turk maka sel darah selain leukosit akan hancur oleh asam asetat
dan leukosit akan di warnai oleh gentian violet jumlah leukosit dalam volume
pengenceran tersebut di hitung dengan menggunakan bilik hitung.
b. Prosedur
kerja :
¨ isaplah
darah (kapiler, EDTA, Oxalat) dengan pipet leukosit sampai garis tanda 0,5
tepat.
¨ Hapuslah
kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
¨ Masukan
ujung pipet ke dalam lar.Turk sambil menahan darah pada garis tadi. Pipet di
pegang dengan sudut 45º danlar. Turk di isap perlahan sampai garis tanda 11.
Jangan sampai ada gelembung udara.
¨ Angkat
pipet dari cairan, tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet
penghisap. Kocok pipet itu selama 3 menit.
¨ Buang
cairan dari pipet 3-4 tetes dan segera sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30º
pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan
kamar hitung itu terisi cairan dengan daya kapilernya.
¨ Biarkan
kamar hitung itu 2-3 menit pada cawan petri yang telah berisi kapas basah
supaya leukosit mengendap.
¨ Hitung
jumlah leukosit dengan menggunakan object kecil 10×/40× pada 4 bidang besar.
¨ Pengenceran
yang terjadi ialah 20× jumlah sel yang sudah di hitung dalam 4 bidang besar itu
di bagi 4 menunjukkan jumlah sel leukosit dalam 0,1 µ. Kalikan itu dengan 10
(tinggi) dan20 (pengenceran) untuk mendapatkan jumlah leukosit dalam 1 darah.
RUMUS:
∑ = Jumlah
sel x 1/t x P
—————————
A
Nilai normal Leukosit:
4000-10000/µL darah.
2. Pemeriksaan Hitung
Jumlah Eritrosit (sel darah merah)
a. Prinsip
kerja
Darah di encerkan dengan
lar.hayem maka eritrosit dapat dihitung menggunakan bilik hitung improven
neubauer dalam 5 bidang kecil (5r).
b. Prosedur
kerja
Isaplah
darah (kapiler, EDTA, Oxalat) dengan pipet eritrosit sampai garis tanda 0,5
tepat.
Hapuslah
kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
Masukkan
ujung pipet ke dalam lar.Hayem sambil menahan darah pada garis tadi. Pipet di
pegang dengan sudut 45º danlar.Hayem di isap perlahan sampai garis tanda 101.
Jangan sampai ada gelembung udara.
Angkat
pipet dari cairan. Tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet
penghisap. Kocok pipet itu selama 3 menit.
Buang
cairan dari pipet 3-4 tetes dan segera sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30º
pada permukaan kamar hitungdengan menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan
kamar hitung itu terisi cairan dengan daya kapilernya.
Biarkan
kamar hitung itu 2-3 menit pada cawan petri yang telah berisi kapas basah
supaya leukosit mengendap.
Hitung
jumlah eritrosit dengan menggunakan object kecil 40× pada 5 bidang kecil.
Pengenceran
yang terjadi ialah 200×. Luas tiap bidang kecil 1/400mm2. Factor
untuk mendapatkan jumlah eritrosit per µ darah menjadi 5×10×200 = 10.000.
RUMUS:
∑ Eritrosit = N×10.00
Nilai normal eritrosit:
Wanita :
4-5 juta/ µL darah.
Pria :4,5-5,5
juta/ µL darah.
3. Pemeriksaan
Hitung Jumlah Trombosit (keeping-keping darah)
a. Prinsip
kerja
Darah diencerkan dengan
lar.amonium oksalat 1% maka sel lain dalam darah tidak jelas terlihat kecuali
trombosit.
b. Prosedur
kerja
Dipipet
1990 µl larutan ammonium oksalat 1% kedalam tabung reaksi
Di
tambahkan 10 µl darah K2EDTA sampel ke dalam larutan tersebut
(pengenceran 200x) lalu pipet di bilas
Dicampur
sampai homogen selama 1 menit
Di
taruh pada bilik hitung dan di diamkan 10 menit didalam cawan petrik dengan
tissue basah (agar trombosit mengendap)
Di
hitung pada mikroskop pembesaran 40x
Perhitungan :25R x 2000
Nilai normal :
150.000-450.000 sel/µl
darah
2.4
Kelebihan dan
Kekurangan menggunakan Hemocytometer
a. Kelebihan
Kelebihan perhitungan sel dengan menggunakan
hemocytometer adalah dapat menghitung jumlah sel yang hidup maupun mati,
tergantung dari pewarna yang di gunakan. Misalnya bila pewarna trypan blue
dicampurkan ke dalam larutan sel yang hidup tidak akan berwarna dan sel yang
mati akan berwarna biru. Kelebihan lainnya adalah morfologi sel dapat diamati,
dapat mengevaluasi homogenitas dan dapat mendeteksi kontaminasi. Selain itu
cepat dalam menghasilakn data karena langsung di hitung pada pada waktu itu
juga.
b. Kekurangan
Metode ini memiliki beberapa kelemahan
diantaranya tidak dapat digunakan untuk mikroba yang berukuran terlalu kecil
seperti bakteri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi hemocytometer
adalah alat yang di gunkan untuk menghitung sel:
a. Leukosit (sel darah
putih)
b. Eritrosit (sel darah
merah)
c. Trombosit
(keeping-keping darah)
3.2 Saran dan
Kritik
a. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
b. Penyusun makalah
mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi kelancaran dan kesempurnaan
penyusunan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.mikrobiologi.http://mikrobiologilaporan.blogspot.com/2014/04/haemocytometer.html?m=1.diakses
tanggal 14 November 2018 pukul 14.00
Anonim.2011.Artikel Teknik
Kimia.http://artikelteknikkimia.blogspot.com/2011/12/hemasitometer.html?m=1.diakses
pada
tanggal 14 November 2018 pukul 14.30
Komentar
Posting Komentar